Wednesday, December 4, 2013

Dalam Kerinduan Pelangi

Kamis 5 Desember, pukul 10.42 pagi. Meski hari masih sangat muda, dalam sinar mentari yang masih begitu hangat.

Aku merindu dan berkhayal, dalam khayal kau adalah sebuah pelangi yang hadir disetiap hujan reda. Dalam dinginnya hujan, aku adalah seorang penikmat pelangi. Dengan penuh harap, menanti pelangi, menunggu hujan reda, lalu muncul pelangi. Itulah kamu. Pelangi. Berwarna-warni dan indah.

Ketika hujan lebat, awan hitam berkumpul. Menghadirkan petir. Kilatan listrik dengan suara gemuruhnya, semakin membuat aku merindu. Butiran airnya membasahi bau tanah. Tak kunjung reda.

Kemudian, disela kerinduan. Aku merindu dan rindu. Aku ingin memeluk pelangi, mencium, membelai, mengasihi, dan menyayangi. Penuh cinta.

Friday, November 15, 2013

Hutan Kematian

Aku adalah hutan.
Masuklah kamu dan tersesatlah di dalamnya.
Penuh pohon-pohon, hutan yang lebat, rawa, bukit-bukit, binatang buas, dan masih banyak yang lainnya.
Suara burung mengisi aku, dengan kicauan di pagi hari.
Angin berhembus dengan lembut, kesejukan.
Bebatuan yang banyak, jurang yang terjal.
Asri, tak tersentuh kesakitan.

Hutan liar nan lebat.
Penuh hewan buas yang kapan saja dan di mana saja bisa memakan apa saja yang dijadikan mangsanya, bahkan Anda yang masuk ke dalamnya.
Rawa yang kotor, penuh lumpur, ular rawa, belut, buaya, dan tumbuhan rawa.
Gelap, pekat.
Terkadang, sinar mentari mengisi celah-celah dedaunan.
Hanya beberapa saat dan itu tak bisa menghilangkan pekat.
Burung-burung terbang ke sana ke mari, tanpa mengenal arah.
Hanya mengikuti arah angin.
Air terjun yang tinggi, airnya sedingin es.
Terkadang di pinggiran air terjun ini sering dijadikan tempat harimau untuk memakan mangsanya.
Hutan kematian, masuklah kamu dan tersesatlah.

Thursday, November 14, 2013

Love let me go!

Aku berjalan dalam gelap, pekat. Melintasi jalan-jalan tikus, mencari tujuan yang tak kunjung kutemui. Berdiri di atas tumpukan bangkai. Menangis dalam malam. Bisingnya kota menghantui telingaku, memuakan isi kepala. Perlahan ku berjalan, dengan cinta. Merindu dirimu. Berharap, esok pagi ada ketenangan. Love let me go!

Wednesday, November 13, 2013

Pendidikan Penting? #2


Pendidikan bukanlah kata yang asing bagi Anda semua. Pendidikan sudah merupakan sesuatu yang penting di dunia ini dan pendidikan yang membuat dunia ini berkembang pesat, terutama di negara bagian Barat. Di Indonesia, pendidikan juga sudah menjadi bagian penting untuk berkembangnya tanah Air. Akan tetapi, pendidikan di Tanah Air ini masih rancu. Jika, kita flashback tentang pendidikan di Tanah Air ini pada zaman kerajaan Hindu dan Budha. Sebelum datangnya bangsa Eropa ke negeri kita ini, Nusantara sudah dikenal dunia sebagai pusat pendidikan, pengajaran, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Khususnya, pada zaman kerajaan Hindu dan Budha. selanjutnya, diteruskan oleh zaman kerajaan Islam. Jika, ditelusuri pendidikan di Tanah Air ini sudah memiliki usia yang cukup panjang. Mulai dari zaman kerajaan hingga kini, pendidikan dari zaman ke zaman sudah memperlihatkan terjadinya pergeseran pandangan masyarakat terhadap pendidikan.

Suwardi Suryaningrat (1889-1959) adalah tokoh zaman pergerakan. Ia dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ia mengalami masa pembuangan di Belanda (1913-1919) sebagai konsekuensi dan pilihan terlibat dalam kelompok nasionalis radikal Indische Partij (Partai Hindia) bersama Douwes Dekker Setiabudi (1879-1950) dan Cipto Mangunkusumo. Selama menjalani pengasingan, bangsawan keturunan Pakualaman ini mencurahkan perhatiannya pada gerakan pendidikan.

Pada tahun 1992, Suwardi Suryaningrat, mendirikan Pawiyatan Taman Siswa. Ia memilih nama Taman Siswa sebagai sekolah karena sekolah berartikan mengisi waktu luang dan menjadi taman Siswa. Ia berpendapat TK-SD merupakan masa emas dan SMP adalah taman dewasa (wirama) yang berisi pengetahuan dan kultural (kemasyarakatan) dengan mengajarkan tari, teater, musik, seni, dll. Suwardi Suryadiningrat, sejak mengurus Taman Siswa, berganti nama menjadi Ki Hajar dewantara. Pada tahun 1924 Taman Siswa menerima murid setingkat MULO dan SPG. Taman Siswa tidak menerapkan kurikulum pemerintah kolonial Belanda dan juga tidak menerima subsidi karena ia mengutamakan kebebasan. Pada tahun 1932 Taman Siswa telah memiliki 166 sekolah dan 11.000 murid yang tersebar sampai luar Yogyakarta.

Tanggal lahir Ki Hajar Dewantara, 2 Mei, dan sekarang diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara memiliki Visi: Ing ngarsa sing tulada. Ing madya mangun karsa. Tut wuri handayani. Pemimpin itu identik dengan keteladanan. Manajer identik dengan kehendak yang kuat untuk maju dan anak buah adalah pendukung yang memberdayakan. Misi Ki hajar Deantara 3A: Asah-Asih-Asuh. Asah maksudnya kegiatan pembelajaran mesti esensial dan bermakna. Asih berarti kelemahan lembutan cinta pendidik yang merawat murid (nurturing love) dalam pembelajaran. Asuk maknanya inti kegiatan pendidikan pedagogi. Proses pendampingan orang dewasa terhadap kaum muda dalam fase tumbuh kembang (Sumardianta, J. 2013. “Pudarnya Kultur Asah-Asih-Asuh”.)

Dewasa ini, masyarakat umumnya dikalangan anak usia dini terutama di daerah pedesaan. Banyak yang masih tidak sekolah, khususnya untuk keluarga yang tidak mampu. Kondisi masyarakat tersebut, memiliki kepesimisan dalam hal pendidikan. Apakah ini dipengaruhi oleh mahalnya pendidikan? Ataukah karena memang mereka menganggap pendidikan itu tidak penting? Banyak masyarakat pedesaan yang menganggap pendidikan itu tidak penting karena mereka berprinsip untuk apa pendidikan toh nanti juga anak-anak kami akan meneruskan kami menjadi petani. Ini dikarenakan, bahwa mereka berpikir dengan konsep teori tradisional. Di lain pihak, pendidikan di Indonesia memang masih tergolong mahal, meskipun sudah ada dana BOS dari pemerintah. Akan tetapi, dana BOS hanya untuk sekolah-sekolah negeri. Sedangkan, masih banyak masyarakat yang tidak dapat masuk ke sekolah-sekolah negeri karena terlalu sulit. Hal tentang pendidikan ini mesti ditindak lanjuti karena memang bukan hanya di pedesaan saja yang masih kurang tentang pendidikan. Akan tetapi, di Ibukota juga masih kurang tentang pendidikan, masih banyak anak-anak sekolah yang ikut tawuran, bolos, judi, minum, balapan liar, dll. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Apa karena mereka kurang mendapatkan pelajaran di sekolah? Juga masih banyak lulusan SMP yang lebih memilih untuk masuk sekolah swasta daripada sekolah negeri. Khususnya, untuk anak-anak yang kurang mampu. Mereka lebih memilih masuk swasta karena mereka masih menganggap masuk sekolah negeri itu sulit.

Paradigma pemimpin baru sebatas Ing Ngarsa Golek Banda (Pemimpin yang haus kuasa dan harta). Pemimpin menjalankan kepemimpinan di gurun spiritual bercirikan artifisialitas, ketiadaan komitmen, hampa makna, dan erosi akan kepastian moral-religius. Kepemimpinan mereka tidak terbimbing visi dan nilai (meaning and values led).

Segala cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi kebodohan, salah satunya tentang kurikulum 2013. Banyak yang berkomentar tentang 2013, mereka menganggap kurikulum ini adalah kurikulum simsalabim karena menteri pendidikan terlalu terburu-buru dalam menyikapi pergantian kurikulum, kurangnya persiapan serta naskah kurikulum tersebut juga masih rancu, dan amburadul. Juga kurikulum tersebut tidak jauh beda dengan kurikulum sebelumnya. Banyak pula yang berargumen, mengatakan pendidikan itu penting tetapi, mendikbud kita yang tidak bisa menganggap pentingnya pendidikan itu. Dari segi evaluasi pendidikan, UN salah kaprah. BSNP tidak mengajar murid di sekolah tetapi tiap tahun menyelenggarakan evaluasi sebagai penentu kelulusan. Hingga visi dan misi Ki Hajar Dewantara tergelincir menjadi Ing Madya Waton Suloyo (manajernya keras kepala).

Belum lagi, masalah tentang guru di Indonesia. Standar guru di Indonesia, kini bernilai 40, dan masih jauh dari rata-rata Standar Internasional. Jelas, negara kita tertinggal jauh dari bangsa lain, ini disebabkan karena guru-guru kita bermental sebagai pengajar bukan pendidik. Sedikit sekali guru yang mendidik. Guru yang yang terkadang prilakunya kurang atau memiliki niali 40, diberikan waktu mengajar lebih, mau jadi apa murid-murid kita? Jutaan guru sudah memiliki sertifikat pendidik dan memperoleh tunjangan profesional. Murid dituntut harus bisa menjawab benar. Bagaimana murid bisa tahu kalau itu benar jika tidak pernah tahu salah. Hilagnya jiwa pendidik dari setiap guru membuat murid menjadi susah untuk berpikir kreatif, lalu ditambah lagi dari BSNP yang setiap tahun hanya mengevaluasi murdi dan menentukan kelulusan.

Seperti kata seorang demonstran Soe Hok Gie “Guru bukan dewa yang selalu benar dan murid bukan kerbau” juga “Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah”. Masyarakat meratapi runtuhnya enam pilar pendidikan karakter: kejujuran, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan, kepedulian, dan kewarganegaraan.
Copyright by Agung Saputra


Tuesday, November 12, 2013

Kosakata

Kosakata merupakan kumpulan kata yang terdapat dalam suatu bahas, misalnya rumah, negara, bus, sepeda, mesin, buku akuntansi, auditir, demokrasi, dan komputer. Kosakata terdiri atas kosakata umum dan kosakata khusus.

Kosakata umum adalah kumpulan kata umum yaitu kata-kata yang dipakai secara luas di berbagai bidang.
Contoh: 
Bahan
Datang
Cara
Bentuk
Waktu
Yakin, dll.

Kosakata khusus adalah kumpulan kata khusus atau yang lazim disebut istilah, yaitu kata atau gabungan kata yang dipakai sebagai nama atau lambang untuk mengungkapkan makna suatu konsep, proses, kaelidah atau sifat yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.

Contoh:
Anemia (kedokteran)
Devaluasi (keuangan)
Internet (teknologi informasi)
Jasa boga (tata boga)
Batik (budaya)

Kosakata yang dipilih dalam komunikasi resmi harus berupa kosakata baku. Kosakata baku adalah kosakata yang penulisan, pelafalan, dan pembentukannya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Pemerkarya kosakata bahasa Indonesia dilakukan melalui penerjemahan, penyerapan, perekaciptaan, atau gabungan dari itu terhadap istilah asing atau istilah daerah. Hasil pengindonesiaan itu akan dibakukan apabila memenuhi kriteria (1) tepat makna, (2) sesuai dengan kaidah, (3) mudah diucapkan, (4) tidak berkonotasi negatif, serta (5) ringkas.

Istilah asing yang belum ada peladanannya di Indonesia dengan cara penerjemahan dengan atau tanpa perekaciptaan. Penerjemahan tanpa perekaciptaan dilakukan jika istilah asing itu sudah mempunyai padanan yang tepat dengan keseuaian bentuk dan atau makna.
Contoh:
Skyscraper (pencakar langit)
Supermarket (pasar swalayan)

Penerjemahan dengan perekaciptaan dilakukan jika sudah ada kosakata bahasa Indonesia untuk padanan istilah asing itu, tetapi maknanya tidak sepadan. Perekaciptaan dilakukan dengan memperluas makna.

Istilah yang di-Indonesiakan dengan cara penyerapan dengan atau tanpa penyesuaian jika pengindonesiaan dengan penerjemahan tidak menghasilkan padanan yang sesuai.

Copyright by Agung Saputra.
Thanks for Drs. Teguh Dewabrata.

Kebahagiaan Dini Hari.

Sejak awal semester lima ini kehidupan gw mulai terasa ga teratur. Gw berpendapat, hal ini disebabkan oleh kehidupan gw di saat liburan semester kemarin karena yang rasakan sekarang tuh berputar 180 derajat. Sebelumnya, kehidupan gw ga separah ini. Sejak awal semester lima ini, gw jarang di rumah, pulang malem, tugas terbengkalai, dan masih banyak hal lainnya. Sekarang pun di saat pukul dua dini hari, mata gw masih seger! 

Eitsss, gw mau cerita nih tapi gw nulis postingan ini. Posisi gw itu sedang tidurang di atas kasur, mengetik menggunakan handphone. Nah, ibu gw kan suka bangun tengah malem untuk solat tahajud. Sebelum solat tahajud itu ibu gw suka cek kamar, gw gatau apa yang ia cari, mungkin ingin mendapatkan anaknya sedang berpelukan drngan guling atau yang lainnya ha ha. Di saat gw ngetik ini, ibu gw masuk kamar, gw langsung pura-pura tidur gitu, biar kaya anak-anak mentengan ha ha. Ternyata, tiba-tiba ibu gw nyamperin gw gitu dan dia memakaikan selimut ke gw. Yaampun, sebegitu sayangnya dan perhatiannya dia ke anaknya. Gak lama saat dia keluar dari kamar gw, tiba-tiba bibir gw mengucapkan "Ya Allah, lindungilah beliau dari segala musibah dan kejahatan di saat aku tak berada di sampingnya" dan gw bahagia punya orang tua sepertinya.

Thursday, October 24, 2013

Jangan lupa untuk bahagia yaah.

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan). Sedangkan di wilkipedia, ketika bahagia itu mendapat imbuhan ke-, memiliki arti suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan.

Kedua arti itu benar. Akan tetapi, bagaimanakah cara untuk menciptakan kebahagiaan? Bahagia dan kebahagiaan itu tidak datang dari suatau hal yang berada di luar tubuh kita. Kebahagiaan datang dari diri kita sendiri. Manusia itu sendirilah yang menciptakan kebahagiaan. Banyak orang mencoba untuk menghibur sesorang lainnya yang sedang sedih. Lalu, orang bersedih itu bahagia. Ia bahagia bukan dari seseorang yang menghibur itu. Akan tetapi, dari sesorang yang merasa sedih teraebutlah yang menciptakan kebahagiaan.

Di saat kita sedih, maka ciptakanlah bahagia. Berpikir secara positif tentang bahagia. Bukan, menggunakan narkoba dan alkohol untuk dapat menciptakan bahagia. Tetapi, dari pikiran positif dan hati yang menciptakan bahagia. Jangan menunggu kapan harus berbahagia. Kapan pun dan di mana pun dapat dicoptakan bahagia. Dengan berpikir positif atau berpikir santai tentang bahagia. Maka perasaan sedih pun akan menghilang sedikit demi sedikit. Bahagia itu sederhana, cukup dengan pikiran yang positif lalu dijernihkan di hati. Maka suasana hati dan pikiran akan terasa indah dan bahagia.

Untuk seseorang yang sedang sedih. Janganlah, berlarut dalam kesedihan. Memang, melankolis itu sungguh indah, meratapai kesedihan secara menyeluruh hingga menyayat hati. Akan tetapi, itu dapat membuat kita tidak percaya diri, lelah, dsb. Cobalah untuk menciptakan kebahagiaan itu sendiri tanpa harus merepotkan orang lain.

Jangan lupa untuk bahagia yaah.

Wednesday, October 9, 2013

Aku berdosa dan aku bahagia.

Selagi masih pagi. Masih tetap ingin dalam kebahagian. Yesterday.


Kamu yang tidak tahu apa isi di balik tempurung kepala ini. Dalam kekosongan, aku menikmati senyummu. Diam, tak terucap sepatah kata dalam tatap mata. Aku mencuri pandangan, aku berdosa tak mengakuinya. Aku berdosa dan aku bahagia. Terdampar di sebuah harapan. Tidak tahu besar atau tidak ya. Barangkali, ini sebuah asmara. Membawa kebahagian dalam diam. Begitu indah untuk dirasakan. Berfantasi dalam kebahagian.

Sepi

Sendiri, melihat sesutu yang kosong. Sepi.

Saturday, September 28, 2013

Suara Musisi Jalanan

Oxiel, pria kelahiran Jakarta, 22 November 1982. Salah satu dari sekian banyak musisi jalanan di tanah air. Ia adalah seseorang pengamen dengan alat musik biola di daerah Depok. Pria ini sudah mulai menjadi musisi jalanan sejak tahun 1998-2003, pada tahun 2004-2010, berkerja menjadi crew film di televisi swasta. Lalu, ia memilih recent dari tempat kerjanya dan membuka usaha. Saat ia menekuni sebagai wirausaha, ia sedikit merasa jenuh dan memilih mengamen untuk menghilangkan kejenuhannya dan tetap menjadi seorang wirausaha.

Selain itu, ia dan teman-teman musisi jalanan lainnya membuat sebuah perkumpulan yang berbasiskan kekeluargaan. Dalam perkumpulan itu, mereka saling mengajarkan bermain alat musik biola. Mereka biasa mengamen di Jl. Margonda Raya, tepatnya di putaran balik depan Margonda Residence. Biasanya, mulai dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 21.00, terkadang tergantung kondisi lalu lintas, macat atau tidaknya. "Kami memiliki sistem tersendiri dalam mengamen, saling bergantian setiap satu jam setengah" ujar Oxiel.

Perkumpulan mereka tak hanya mengamen saja, sering juga mengisi acara nonton bareng dan live music di sebuah cafe. "Untuk ikut gabung sama kita tidak perlu memiliki alat musik biola, cukup bermodalkan niat yang tulus kami akan mengajarkan dengan memijamkan biola kami, serta kita belajar bareng, untuk pertama kita akan melatih mentak untuk berani turun ke jalan, kalau sudah matang akan diajak untuk pementasan" tutup Oxiel.

Wednesday, September 11, 2013

Untuk Gadis Dengan Senyum Manis

Jujur, aku tak tahu harus berbuat apa dalam situasi seperti ini. Bukan berarti aku tak menginginkanmu, justru aku inginkan dirimu seutuhnya. Akan tetapi, keadaan membuat aku harus merelakan semua.

Kejadian waktu itu, di saat kita menikmati senja, begitu lembut dan indah. Mungkin, jika saja aku tahu kalau kelanjutan ceritanya akan seperti ini, aku tak akan rela bila sore itu harus berlalu.

Dalam diam, aku menyimpan sebuah rahasia. Dalam dekap kedua bola mata, aku memerhatikan dirimu. Dalam bisu, aku menyembut namamu. Dalam tuli, aku mendengar suaramu.

Jika memang harus seperti ini, biarlah, aku rela.

Tuesday, September 10, 2013

Kode Etik Penyuntingan

Dalam penyuntingan naskah ada rambu-rambu yang perlu diperhatikan dan dipatuhi bersama yang dinamakan kode etik. Pada hal ini, terdapat enam kode etik, yaitu sebagai berikut.

1. Penyunting wajib mencari informasi mengenai penulis naskah sebelum melakukan penyuntingan naskah.

2. Penyunting bukan penulis.

3. Penyunting naskah wajib menghormati gaya penulis naskah.

4. Penyunting naskah wajib merahasiakan informasi yang terdapat dalam naskah yang disuntingnya.

5. Penyunting naskah wajib berkoordinasi dengan penulis tentang hal-hal yang mungkin akan diubahnya dalam naskah.

6. Penyunting naskah dilarang menghilangkan naskah yang akan, sedang, atau sudah disunting.

Monday, September 9, 2013

Melankolis

Di sela senja, ada rintik hujan yang mengiringi kerinduan. Aku benci suasana seperti ini, engkau yang melihat seakan buta oleh keadaan. Suasana yang seharusnya riang, menjadi melankolis. Aku terdiam, membayangi dirimu datang kepelukannku, berharap ada celah kerinduan yang akan kita isi dengan pertemuan. Menikmati keindahan alam yang luas ini, menjelajahi Samudera Asmara, berdua.

Monday, August 19, 2013

Jika Asa Tak Bertuan

Dia, seseorang yang membuat harimu terasa lebih indah. Membuatmu merasa akan sebuah arti cinta, merajut asa menggapai bintangbdi langit yang gemerlapan. Dibalik asaku, ternyata tersimpan berjuta kepedihan. Kepasrahan yang harusnya tersadari sejak awal. Memang, tak ada yang lebih indah selain membicarakan cinta di malam hari, di bawah sinar rembulan. Begitu lembut, harmonis di dalam rasa. Akan tetapi, apa yang harus kau lakukan. Bila ternyata bunga yang kau kagumi dan kau hayalakan, dipetik oleh pemuda yang sedang berjalan di sebuah penakaran bunga itu. Memang bukan salah, Sang Bunga Mawar yang memiliki tangkai berduri, tapi apakah ini salah pemuda itu? Bukan, tak ada yang salah dalam menjalani cinta. Hanya saja, tak berani untuk memetik bunga itu karena takut, bila nanti bunga itu terluka dan patah begitu saja. Memang awal itu sungguh indah. Akan tetapi, adakah bedanya saat kita berjumpa dengan kita berpisah. Sama-sama indah, penuh harapan meskipun hancur. Justru, itulah keindahan yang harus dirasakan oleh setiap pendamba. Melankolis di malam hari, tanpa asa, hanya ada kerisauan yang setiap helaannya menyayat hati. Haruskah aku katakan, bahwa bercerita yang bukan tentang kita itu mengasyiksn? Entahlah..

Tuesday, August 13, 2013

Lembaran Cinta Yang Sirna

Bintan tak lagi bersinar
Aku kini sendiri
Mengobati luka yang kau beri
Sebagai tanda perpisahan

Sang Camar puas menertawaiku
Di atas sampan tua
Kau beri aku noda hitam di pipi
Sukar tuk kuhapus sendiri

Hilang arah tujuan
Tak tahu kemana harus berlabuh
Tersapu ombak, menabrak karang
Kini aku sendiri

Di pinggiran pantai, ku berjalan
Memumunguti serpihan cinta
Membersihkan noda darah
Mengalir dari luka di dada

Hancur! Semua asaku!
Ku berikan kau intan permata
Kau balas dengan batu karang
Kini, aku sendiri, menyendiri!

Tuesday, August 6, 2013

Kebosanan

Malam kelabu, mungkinkah ada sebuah keajaiban yang dapat merubah pahit menjadi manis?
Hati ini terasa begitu kelam tak tentu arah. Bercanpur aduk antara kesedihan dan kebahagian. Banyak orang berkata bahwa cinta dapat merubah segalanya, bahkan merubah keruh menjadi jernih. Akan tapi, apakah yang dapat dilakukan cinta bila cinta hanya bertepuk sebelah tangan. Sakit, begitu dalam yang kurasakan. Ku biarkan Sang Camar mentertawaiku sepuasnya hingga ia bosan tertawa di atas kesedihan ini. Oh, mutiara hati, aku begitu mengininginkan tetapi aku tak mampu untuk berjuang. Aku merasa lemah tak berdaya, ku akui aku bukanlah seseorang yang engkau harapkan. Mata berdebu, merah terselimuti air. 

Wednesday, July 17, 2013

Dewabrata Dua

Ada baiknya kita tidak berbicara tentang cinta agar senja tetap dalam keelokannya. Singkirkan beban yang menindih ini dengan berkaca pada senyum daun ketapang di taman itu yang dulu menjadi saksi pertemuan kita. Kadang kita terjaring oleh percakapan semu. Bahkan kita habiskan waktu dalam perdebatan panjang tak berkesudahan, sementara kita abai pada kemolekan langit senja di cakrawala. Mengapa cinta harus diuji atau ditakar dengan kata-kata. Kautahu, begitu ulet dan liat cinta kita bagai benang dilulur malam. Barangkali kau lupa bahwa cinta tak harus dinyatakan dalam kata-kata indah yang dibisikkan atau kalimat tegas yang diteriakkan. Sesungguhnya cinta bertakhta di hati yang boleh jadi hadir dalam kerling mata, engah nafas, denyut nadi, atau bahkan dalam peluh dan aroma tubuh. Mari kita nikmati senja tanpa kata.

Dewabrata

Telah kuserahkan cintaku padamu sepenuhnya. Jika ada yang belum sampai padamu barangkali itu hanya soal waktu. Kautahu air yang mengalir dari kali di samping rumahmu itu takkan sampai di laut dalam satu waktu, bukan. Barangkali sudah saatnya kauyakini bahwa arah akan tetap setia pada tiup angin. Meski pelik, cinta niscaya bukan teka-teki. Pada gerimis senja ini biarlah goyang daun ketapang di taman itu menjadi saksi bahwa cintaku tetap mengalir menujumu. Semoga kaurasakan hangatnya meski kau berada jauh di sudut sana. Barangkali jarak memang ditadirkan tetap ada untuk mengekalkan cinta kita.

Tuesday, July 2, 2013

Sunyi dan kelam

Aku serpihan kertas yang terbang terbawa angin
Kau meniupku, mencaciku
Mungkin ini akhir dari kehidupan
Cahaya tak terlihat terang

Redup sang surya membungkam mulutku
tak terucap, untaian kata dibawah daun gugur

Sepi, suasana hati
Terkoyak angin
Tersapu ombak di laut
Terbakar api asmara

Sunyi dan kelam
Mampus! aku dimakan sepi!

Monday, May 6, 2013

Pendidikan Penting? #1

Pendidikan bukanlah kata yang asing bagi Anda semua. Pendidikan sudah merupakan sesuatu yang penting di dunia ini dan pendidikan yang membuat dunia ini berkembang pesat, terutama di negara bagian Barat. Di Indonesia, pendidikan juga sudah menjadi bagian penting untuk berkembangnya tanah Air. Akan tetapi, pendidikan di Tanah Air ini masih rancu. Jika, kita flashback tentang pendidikan di Tanah Air ini pada zaman kerajaan Hindu dan Budha. Sebelum datangnya bangsa Eropa ke negeri kita ini, Nusantara sudah dikenal dunia sebagai pusat pendidikan, pengajaran, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Khususnya, pada zaman kerajaan Hindu dan Budha. selanjutnya, diteruskan oleh zaman kerajaan Islam. Jika, ditelusuri pendidikan di Tanah Air ini sudah memiliki usia yang cukup panjang. Mulai dari zaman kerajaan hingga kini, pendidikan dari zaman ke zaman sudah memperlihatkan terjadinya pergeseran pandangan masyarakat terhadap pendidikan.

Dewasa ini, masyarakat umumnya dikalangan anak usia dini terutama di daerah pedesaan. Banyak yang masih tidak sekolah, khususnya untuk keluarga yang tidak mampu. Kondisi masyarakat tersebut, memiliki kepesimisan dalam hal pendidikan. Apakah ini dipengaruhi oleh mahalnya pendidikan? Ataukah karena memang mereka menganggap pendidikan itu tidak penting? Banyak masyarakat pedesaan yang menganggap pendidikan itu tidak penting karena mereka berprinsip untuk apa pendidikan toh nanti juga anak-anak kami akan meneruskan kami menjadi petani. Ini dikarenakan, bahwa mereka berpikir dengan konsep teori tradisional. Di lain pihak, pendidikan di Indonesia memang masih tergolong mahal, meskipun sudah ada dana BOS dari pemerintah. Akan tetapi, dana BOS hanya untuk sekolah-sekolah negeri. Sedangkan, masih banyak masyarakat yang tidak dapat masuk ke sekolah-sekolah negeri karena terlalu sulit. Hal tentang pendidikan ini mesti ditindak lanjuti karena memang bukan hanya di pedesaan saja yang masih kurang tentang pendidikan. Akan tetapi, di Ibukota juga masih kurang tentang pendidikan, masih banyak anak-anak sekolah yang ikut tawuran, bolos, judi, minum, balapan liar, dll. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Apa karena mereka kurang mendapatkan pelajaran di sekolah? Juga masih banyak lulusan SMP yang lebih memilih untuk masuk sekolah swasta daripada sekolah negeri. Khususnya, untuk anak-anak yang kurang mampu. Mereka lebih memilih masuk swasta karena mereka masih menganggap masuk sekolah negeri itu sulit.

Segala cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi kebodohan, salah satunya tentang kurikulum 2013. Banyak yang berkomentar tentang 2013, mereka menganggap kurikulum ini adalah kurikulum simsalabim karena menteri pendidikan terlalu terburu-buru dalam menyikapi pergantian kurikulum, kurangnya persiapan serta naskah kurikulum tersebut juga masih rancu, dan amburadul. Juga kurikulum tersebut tidak jauh beda dengan kurikulum sebelumnya. Banyak pula yang berargumen, mengatakan pendidikan itu penting tetapi, mendikbud kita yang tidak bisa menganggap pentingnya pendidikan itu.

Thursday, May 2, 2013

menunggu

Depok, 3 May 2013

Saat pagi datang, aku masih tetap di sini. Menunggu seorang sahabt menjemputku, di kediamanku. katanya, dia mau meminjam motor untuk berbelanja bahan sablonnya. Satu jam sudah berlalu aku masih menunggu, lama kali diaaaaa!!

Friday, March 1, 2013

 SANG SAKA! AKU RINDU KAMU BERKIBAR DI PUNCAK GUNUNG TERTINGGI!

GEBYAAR KARTINI!!