Monday, August 19, 2013
Jika Asa Tak Bertuan
Dia, seseorang yang membuat harimu terasa lebih indah. Membuatmu merasa akan sebuah arti cinta, merajut asa menggapai bintangbdi langit yang gemerlapan. Dibalik asaku, ternyata tersimpan berjuta kepedihan. Kepasrahan yang harusnya tersadari sejak awal. Memang, tak ada yang lebih indah selain membicarakan cinta di malam hari, di bawah sinar rembulan. Begitu lembut, harmonis di dalam rasa. Akan tetapi, apa yang harus kau lakukan. Bila ternyata bunga yang kau kagumi dan kau hayalakan, dipetik oleh pemuda yang sedang berjalan di sebuah penakaran bunga itu. Memang bukan salah, Sang Bunga Mawar yang memiliki tangkai berduri, tapi apakah ini salah pemuda itu? Bukan, tak ada yang salah dalam menjalani cinta. Hanya saja, tak berani untuk memetik bunga itu karena takut, bila nanti bunga itu terluka dan patah begitu saja. Memang awal itu sungguh indah. Akan tetapi, adakah bedanya saat kita berjumpa dengan kita berpisah. Sama-sama indah, penuh harapan meskipun hancur. Justru, itulah keindahan yang harus dirasakan oleh setiap pendamba. Melankolis di malam hari, tanpa asa, hanya ada kerisauan yang setiap helaannya menyayat hati. Haruskah aku katakan, bahwa bercerita yang bukan tentang kita itu mengasyiksn? Entahlah..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment