WAKTU
Berjalan aku menjelajah sang waktu
Di sana aku berjalan melaju cepat
Untuk mengejar sang ilusi waktu
Aku tidak tahu kenapa, yang pasti aku haru tetap berjalan
Sesampainya aku disana...
Aku terbangun dan tersadar
Bahwa ketika aku buka kedua mata ini
Inilah mimpi yang sempurna
Tertanam
Inginku teriak sekencang-kencangnya
Meluapkan hati yang sedang berduka ini
Rasa ini semakin membara
Kematian yang mana dulukah, yang harus aku lalui ?
Sungguh bosan aku berada disini
Di dunia yang penuh kemunafikan ini
Ingin aku maki diri ku sendiri
Tetapi, ku tak mampu untuk itu...
Haruskah aku berpaling dari semua ini, agar aku pun lenyap, ditelan waktu, dilalap api yang membara ?
Sepi
Sepi hari ku, terselimuti malam
Seakan mentari enggan untuk menemani
Aku bertanya dalam kegelapannya malam
Adakah terang di dalam sana ?
Terdiam sunyi, begitulah jawabnya...
Hanya ada cahaya rembulang yang menawan
Akankah Dia menghilang saat ini ?
Terlalu dini untuk aku menanti
Malam
Malam datang bersama rintiknya hujan
Kelamnya hitam mewakili suasana hati
Hujan pun semakin deras membasahi bumi
Menyelimuti sepi di malam hari
Betapa aku takut dan gemetar
Mengapa rinduku seperti ini ?
Ingin ku gapai Dirimu dalam perjalanan ini
Hingga rinduku pun tak kau terangi
Kepada siapakah aku haru bersandar ?
Ingin ku mengeluh kepada Dirimu
Datangnya malam selalu menakutiku
Entahlah... Aku tak mengerti, rinduku ini semakin membara
Bersambung...
No comments:
Post a Comment