Sunday, October 28, 2012


Musikalisasi Puisi (Tugas Sastra)
Chairil Anwar - Sajak Putih (Agung Saputra dan Hari Susanto)

Sajak Putih

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutera senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita mati datang tidak membelah...

(Diambil di Studio Nabila, selagi punya band ThrashCore)

Gedung Bertingkat


Bangunan yang memiliki 12 lantai dengan tangga darurat, catnya berwarna putih, seperti sebuah Istana ini baru 75% selesai. Ketika hujan turun membasahi bangunan, banyak genangan air di sekitar lingkungan bangunan ini.

Bangunan ini bertempat di Politeknik Negeri Media Kreatif, tepatnya di Jl.Serengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ya tidak salah lagi bangunan ini adalah milik Politeknik Negeri Media Kreatif. Bangunan 75% ini ternyata sudah dipakai untuk kegiatan belajar mengajar, walaupun tidak semua lantai digunakan. Hanya lantai dua dan tiga, namun demikian, itu semua tidak mengganggu para mahasiswa Polimedia ini dalam kegiatan belajar mengajar.

Banyak mahasiswa berlalu-lalang keluar-masuk bangunan ini. Para pekerja bangunan sedang sibuk bekerja, karena memang dituntut untuk bekerja dalam jam kerjanya. Namun ada beberapa pekerja yang sedang duduk santai. Entah dia sedang dalam waktu istirahat, ataukah dia memang sedang ingin beristirahat.
Di seluruh gedung banyak paku, gergaji, kayu, dan besi. Ya, itu semua adalah alat bangunan untuk membangun bangunan ini menjadi sebuah gedung yang indah seperti sebuah Istana. Agar mahasiswa bersemangat untuk belajar. Banyak pekerja yang bekerja keras untuk membangun, bangunan ini agar menjadi sebuah gedung yang indah dan sebagai keinginan Direktur, Dosen, dan Mahasiswa.

Tepat jam 12 siang, tepatnya saat sang surya berada di atas atap bangunan ini. Suara Adzan berkumandang. Inilah waktunya untuk mahasiswa, Dosen, dan para pekerja yang berada dalam bangunan ini untuk beristirahat. Sekumpulan mahasiswa turun ke lantai dasar untuk beristirahat. Para pekerja pun tidak mau kalah, cepat-cepat berkumpul dengan pekerja lainnya yang bekerja memabangun bangunan ini. Sebuah kantong plastik hitam besar berisi makanan dibuka dan dibagikan. Dengan lahapnya mereka makan, seperti menggambarkan sebuah cerita yang penuh misteri di dalam kehidupan mereka. Sungguh aku ingin belajar dari mereka, menjalani kehidupan meskipun tanpa harta. Bekerja keras membangun bangunan ini supaya menjadi sebuah Gedung yang indah, berwarna putih, berlantai 12 dengan tangga darurat dan dua buah lift. Kiranya gedung ini bermanfaat untuk mahasiswa dan dosen dalam kegiatan belajar mengajar.

Jakarta, 11 Oktober 2012
“Ketika menulis dengan terburu-buru”

Malam

Malam akan terasa indah, bila kamu mengaggapnya indah, dan malam akan terasa buruk bila kamu tidak punya kekasih untuk diajak bermalam. Malam begitu kelam, kelamnya malam sangat hitam, sehitam rambut yang ada di kepala kamu, apapun yang hitam, pasti itu kelam dan gelap.
Gelapnya malam terasa suram bila kamu terus bermuram durga, maka janganlah kamu murka di keheningan malam, bila kamu tidak ingin bermalam di rumah Pak RT, berbahagialah kamu yang sedang bermalam, kata orang orang malam itu sunyi dan mengerikan, tapi bagi maling malam yang kelam itu terasa indah, apalagi untuk yang sedang bermalam dengan seorang kekasih, pasti itu adalah malam yang sangat ditunggu-tunggu, karena dia akan bebas berekspresi tanpa batas karena keheningan malam yang begitu kelam, jadi bermalamlah kamu di keheningan malam tanpa ada yang mengganggu kamu untuk bermalam.
Ya tidak lain di malam hari pasti banyak yang tidur, karena memang sudah malam, waktunya orang-orang untuk bermalam di malam hari. Karena kalau tidak ada yang tidur di malam hari itu namanya bukan malam. simple!

Bebaskan Ekspresimu Dua

Rindu
Ternyata benar, hanya Dirimu yang bisa!
Membuat diriku seperti berada di Nirwana, tersenyum indah
Senyum yang begitu indah, hingga membuatku mabuk tak berdaya
Senyum lembut yang ceria di atas sutera alam semesta

Tapi, kenapa itu semua cepat berlalu bagaikan hembusan angin

Engkau pergi jauh dan menghilang
Tersapu ombak menabrak karang
Kembalilah walau hanya sesaat untuk mengajari aku tersenyum tanpamu

Berapa banyak waktuku yang sudah terkunci untuk merindui Dirimu

Entahlah, aku pun merasa bingung apa yang sedang merasuk kedalam Sukmaku
Malam demi malam ku lalui tanpa dirimu, aku tak bisa itu
Sungguh berat diriku tanpa Dirimu, hanya Dirimu yang mampu membuatku berjalan

Berjalan lurus di dalam kehidupan yang penuh warna

Membaca lakon dari setiap makhluk
Batin terasa tersiksa tanpa kasih sayang darimu
Maha indah Dirimu dan memang hanya Dirimulah yang indah

Malam

Aku terdampar di tepian pantai kerinduan
Sendiri mengumpulkan seberkas cinta yang sirna
Dengan tisu putih aku mengusap darah yang menetes dari hati
Menghapus duka lara

Malam yang kelam terus menghiasi langit

Ku masih disini menunggu kehadiran dirimu, menanti pagi yang tersita kegalauan
Kau tahu apa ? Seperti bulan dan bintang yang setia menanti datangnya malam
Aku masih disini menanti kehadiran dirimu

Bersambung...

Publishing Class


Saturday, October 27, 2012

Perkembangan Bahasa Indonesia Di Kalangan Remaja

Saat ini banyak dari Remaja Indonesia yang kurang dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, yaa efek sampingnya bisa memperburuk Tanah Air kita di mancanegara, tinggal kita menunggu pergantian generasi di Indonesia ini, apakah yang akan terjadi 20-30 tahun nanti di Tanah Air kita ini ? Sudah pasti akan menghilang rasa cinta kita akan budaya Tanah Air ini, haruskah ada undang-undang dalam berbahasa yang baik dan benar ? Untuk memulihkan sastra Indonesia ???

Kalau kita bahas secara sekilas memang ini sangat sepele, karena bahasa yg kita ucapkan untuk berkomunikasi itu harus yg mudah di pahami, dan dimengerti bahasa yg kita ucapkan, akan tetapi bila kita cermati lagi apakah yg dia ucapkan tau arti kata itu ? Contoh Judes, Jutek ? Apa si definisi kata itu, kurasa tak ada, itulah salah satu bukti bahasa Indonesia di Tanah Air sangat menurun.

Bahkan saat ini bahasa di kalangan remaja sudah sangat aneh, dengan datangnya bahasa alay, ciyus, enelan, miapah, dan apalah itu, aku tak mengerti!

Haruskah kita menyalahkan orang lain, ku pikir tak perlu, cukuplah kita mulai dari hal yg kecil, dengan mempelajari kembali bahasa Indonesia. Lalu kita praktekan di kehidupan sehari-hari, misalkan 1 orang setiap harinya melakukan ini, kita hitung saja, berapakah jumlah remaja di Indonesia ini ? Kurasa ini sudah salah satu hal yg sangat luar biasa, marilah kita kembangkan sastra Indonesia di Tanah Air, dan kita lihat 20-30 tahun nanti, sudah pasti anak cucu kita akan jadi generasi yg maju, karena bahasa itu salah saktu faktor seseorang menilai kita. Jangan sampailah adik-adik kita terpengaruh dengan bahasa yang aneh ini, coba bayangkan betapa indahnya yang akan terjadi.

Betapa menariknya, apabila, bangsa lain mengenal kita lewat bahasa, prilaku, dan bacaan-bacaan. Kerja sama semua pihak dalam mencintai bahasa indonesia adalah hal yg sangat penting untuk mengenalkan bahwa Indonesia bukanlah bangsa yg ahli korupsi dan melakukan kekerasan. Akan tetapi, juga memiliki rasa cinta kepada budaya sendiri yg tinggi.

Marilah kita memulainya, apakah harus menunggu kehancuran bangsa ? Mari kita sendiri para pemuda yg bergerak lebih dulu! Karena kita juga yg menentukan dan membuktikan bahwa kita benar-benar bersumpah sebagai pemuda dan tidak hanya menjadi sampah pemuda!

(Untukmu Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa)

Tuesday, October 16, 2012

Bebaskan Ekspresimu Satu

WAKTU
Berjalan aku menjelajah sang waktu
Di sana aku berjalan melaju cepat
Untuk mengejar sang ilusi waktu
Aku tidak tahu kenapa, yang pasti aku haru tetap berjalan


Sesampainya aku disana...

Aku terbangun dan tersadar
Bahwa ketika aku buka kedua mata ini
Inilah mimpi yang sempurna

Tertanam
Inginku teriak sekencang-kencangnya
Meluapkan hati yang sedang berduka ini
Rasa ini semakin membara
Kematian yang mana dulukah, yang harus aku lalui ?

Sungguh bosan aku berada disini
Di dunia yang penuh kemunafikan ini
Ingin aku maki diri ku sendiri
Tetapi, ku tak mampu untuk itu...

Haruskah aku berpaling dari semua ini, agar aku pun lenyap, ditelan waktu, dilalap api yang membara ?

Sepi
Sepi hari ku, terselimuti malam
Seakan mentari enggan untuk menemani
Aku bertanya dalam kegelapannya malam
Adakah terang di dalam sana ?

Terdiam sunyi, begitulah jawabnya...
Hanya ada cahaya rembulang yang menawan
Akankah Dia menghilang saat ini ?
Terlalu dini untuk aku menanti

Malam
Malam datang bersama rintiknya hujan
Kelamnya hitam mewakili suasana hati
Hujan pun semakin deras membasahi bumi
Menyelimuti sepi di malam hari

Betapa aku takut dan gemetar
Mengapa rinduku seperti ini ?
Ingin ku gapai Dirimu dalam perjalanan ini
Hingga rinduku pun tak kau terangi

Kepada siapakah aku haru bersandar ?
Ingin ku mengeluh kepada Dirimu
Datangnya malam selalu menakutiku
Entahlah... Aku tak mengerti, rinduku ini semakin membara        

Bersambung... 

Monday, October 15, 2012

Selamat Pagi

Selamat pagi, untuk yang merayakan pagi ini, ya memang ini masih pagi, dan ini adalah hari senin, dimana orang-orang berbondong-bondong menaiki kendaraannya pawai menuju kantornya masing-masing, aku tak tahu kenapa mereka senang seperti itu di hari senin, tapi aku sangat senang Indonesia di pagi senin ini, karena apa ? ya karena bisa meminum kopi di pagi ini, kebetulan saya datang terlambat untuk masuk kelas, ya karena dosen di Politeknik Negeri Media Kreatif begitu baik sehingga tidak mengizinkan mahasiswa masuk jika terlambat datang, dan di izinkan menikmati kopi buatan ibu kantin, dengan konsekuensi bayar sendiri, ku rasa ini tidak hanya terjadi di kampus aku saja, mungkin di TK, SD, SMP, SMA, dan di KAMPUS kalian sama seperti ini juga, iya atau tidak ? ku rasa memang iya.

Ini memang hari senin pagi, banyak juga yang benci dengan hari senin, kenapa bisa begitu ? ya karena memang ini hari senin, dan tidak akan berubah menjadi hari sabtu dimana orang-orang bisa pergi keluar bersama keluarga, teman, dan pasangannya. Tapi ini tidak akan berubah, karena ini memang hari senin.

Dan di hari senin pagi ini, aku sedang menulis sambil meminum kopi, karena apa ? ya karena aku terlambat masuk kelas, di pagi ini, aku belum melihat Surayah Pidi Baiq di timeline twitter ku, kenapa ? ya karena ini hari senin, mungkin Surayah sedang ikut bersama orang-orang yg berbondong-bondong pergi menuju kantornya masing-masing, karena apa ? ya karena ini memang hari senin, dan tidak akan berubah.