Monday, August 19, 2013
Jika Asa Tak Bertuan
Dia, seseorang yang membuat harimu terasa lebih indah. Membuatmu merasa akan sebuah arti cinta, merajut asa menggapai bintangbdi langit yang gemerlapan. Dibalik asaku, ternyata tersimpan berjuta kepedihan. Kepasrahan yang harusnya tersadari sejak awal. Memang, tak ada yang lebih indah selain membicarakan cinta di malam hari, di bawah sinar rembulan. Begitu lembut, harmonis di dalam rasa. Akan tetapi, apa yang harus kau lakukan. Bila ternyata bunga yang kau kagumi dan kau hayalakan, dipetik oleh pemuda yang sedang berjalan di sebuah penakaran bunga itu. Memang bukan salah, Sang Bunga Mawar yang memiliki tangkai berduri, tapi apakah ini salah pemuda itu? Bukan, tak ada yang salah dalam menjalani cinta. Hanya saja, tak berani untuk memetik bunga itu karena takut, bila nanti bunga itu terluka dan patah begitu saja. Memang awal itu sungguh indah. Akan tetapi, adakah bedanya saat kita berjumpa dengan kita berpisah. Sama-sama indah, penuh harapan meskipun hancur. Justru, itulah keindahan yang harus dirasakan oleh setiap pendamba. Melankolis di malam hari, tanpa asa, hanya ada kerisauan yang setiap helaannya menyayat hati. Haruskah aku katakan, bahwa bercerita yang bukan tentang kita itu mengasyiksn? Entahlah..
Tuesday, August 13, 2013
Lembaran Cinta Yang Sirna
Bintan tak lagi bersinar
Aku kini sendiri
Mengobati luka yang kau beri
Sebagai tanda perpisahan
Sang Camar puas menertawaiku
Di atas sampan tua
Kau beri aku noda hitam di pipi
Sukar tuk kuhapus sendiri
Hilang arah tujuan
Tak tahu kemana harus berlabuh
Tersapu ombak, menabrak karang
Kini aku sendiri
Di pinggiran pantai, ku berjalan
Memumunguti serpihan cinta
Membersihkan noda darah
Mengalir dari luka di dada
Hancur! Semua asaku!
Ku berikan kau intan permata
Kau balas dengan batu karang
Kini, aku sendiri, menyendiri!
Tuesday, August 6, 2013
Kebosanan
Malam kelabu, mungkinkah ada sebuah keajaiban yang dapat merubah pahit menjadi manis?
Hati ini terasa begitu kelam tak tentu arah. Bercanpur aduk antara kesedihan dan kebahagian. Banyak orang berkata bahwa cinta dapat merubah segalanya, bahkan merubah keruh menjadi jernih. Akan tapi, apakah yang dapat dilakukan cinta bila cinta hanya bertepuk sebelah tangan. Sakit, begitu dalam yang kurasakan. Ku biarkan Sang Camar mentertawaiku sepuasnya hingga ia bosan tertawa di atas kesedihan ini. Oh, mutiara hati, aku begitu mengininginkan tetapi aku tak mampu untuk berjuang. Aku merasa lemah tak berdaya, ku akui aku bukanlah seseorang yang engkau harapkan. Mata berdebu, merah terselimuti air.
Subscribe to:
Comments (Atom)