Thursday, December 24, 2015

Ada Cinta dalam Biola

Biola, terdengar sederhana namun mendunia. Sebuah alat musik yang melewati perjalanan panjang, dari Asia tengah hingga melalui jalur sutera, sampai ke Eropa dan sekarang mendunia. Menurut Wikipedia, alat musik gesek berdawai bangsa Turki dan Mongolia dawainya dari rambut kuda, dimainkan dengan busur rambut kuda, dan memiliki ukiran kepala kuda di bagian kepalanya. Biola, viola, dan cello yang busurnya masih dibuat dari surai kuda, adalah peninggalan bangsa nomaden tersebut. Akan tetapi, saya tiak akan membahas perjalanan biola, melainkan hal lain yang tersirat di alat musik tersebut.

Proses dalam mempelajari alat musik ini tidak bisa dengan waktu singkat. Banyak yang mengakatakan biola adalah alat musik yang terbilang sulit karena tidak memiliki fret seperti gitar dan sepenuhnya perasaan. Jiwa dari musik ini ada di tangan kanan, bagaimana cara menggesek.

Cara menggesek sedikitnya menggambarkan suasana hati yang memainkannya di waktu senggang, terkecuali permainan yang harus dimainkan layaknya konser. Filosofi hati yang mengantarkan cinta.

Alat musik sederhana yang penuh perasaan saat dimainkannya. Suara biola adalah suatu keindahan tersendiri. Gesekannya yang begitu harmonis seakan membawa kita pada ruang waktu. Berpikir hal yang tidak ada di sekeliling. Banyak orang hebat memainkan alat musik ini, mempelajarinya lebih jauh karena cara menggeseknya melantunkan suara perwakilan hati.

Saat bermain di mayor dan minor memiliki nilai berbeda. Aku, lebih menyukai nada-nada yang minor. Bayangkan di suasana dingin, sehabis hujan mendengarkan lantunan biola di minor. Menggunakan earphone, dengan musik adagio, hal yang indah untuk didengarkan sore ini.

Oleh karena itu, setidaknya aku berterima kasih kepada diriku yang saat itu memilih keputusan untuk belajar biola di suatu komunitas sehingga bertemu seorang wanita. Ya, kami bertemu di komunitas dan saling jatuh cinta. Permainan biolanya indah, membuatku ingin belajar darinya langsung, penuh perasaan mengajar dan belajar.Kami dipertemukan di biola, maka kami akan memperindah pertemuan ini dengan mempelajarinya dengan perasaan.

Kuningan, 24 Desember 2015
Agung Saputra
Jatuh Cinta

Wednesday, December 23, 2015

Vibes

Kuningan 23 Desember 2015, hari ini adalah rabu. Begitu sunyi dan memiliki energy untuk berpikir lebih maju. Menerawang ke waktu beberapa tahun ke depan, ya biasa disebut harapan atau mimpi. Tak ada yang salah dalam bermimpi. Sebelumnya, aku pernah bermimpi, tapi tak seindah dan sesemangat ini. Semua ini ada saat aku mengenal sosok wanita yang memiliki senyum indah dan jari begitu lentik. Semangat ini ada karena cinta. Mungkin, beberapa orang mengatakan cinta itu buta. Ku rasa cinta itu indah dan positif.

Wanita itu bernama Azalea Charismatic Aistiarto, kita memiliki prinsip. Aku dannya tak ada ikatan yang mengekang, tapi kami saling mengerti. Kami tidak memiliki ikatan layaknya orang-orang (pacaran). Tidak, kami memiliki ikatan yang lebih penting daripada itu. Memiliki niat dan harapan untuk berkeluarga bersama. Banyak semangat baru datang darinya, aku rasa tulisan ini salh satunya. Kami ingin menikah, mungkin 3-4 tahun akan datang. Doakan.

Oleh karena itu, untuk bekal pernikahan tidak akan cukup jika mengandalkan sesuatu yang biasa, serta mahalnya biaya pernikahan. Memotivasi diri ini untuk berusaha lebih giat lagi dan lagi. Dia sosok wanita indah tak akan aku sia-siakan.
Tak akan cukup kata-kata untuk menyatakan ini semua, maka aku lakukan dengan perbuatan dan perjuangan.

Agung Saputra
Dengan perasaan cinta
Kuningan, 23 Desember 2015